Jumat, 26 November 2010

ASI EKSKLUSIF


FITRIYANI
909312910106.018
DIII.KEBIDANAN
STIK AVICENA KENDARI


BAB I
PENDAHULUAN

Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI akan sangat meningkat bila bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. peningkatan ini sesuai dengan pemberian ASI ekslusif serta lamanya pemberian ASI bersama-sama dengan makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan. (peningkatan mamfaat menyusui/ASI seiring dengan lamanya pemberian ASI.Red.)
Berdasarkan hal-hal diatas, WHO-UNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi innocenti (innocenti Declaration). deklarasi yang dilahirkan di Innocenti Italia tahun 1990 ini b ertujuan untuk melindungi, mempromosikan dan memberi dukunan pada pemberian ASI. deklarasi yang juga ditandatangani Indonesia ini memuat hal-hal berikut.
"sebagai tujuan global untuk meningkatkan kesehatan dan mutu makanan bayi secara optimal maka semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan semua bayi diberi ASI eksklusif sejah lahir sampai berusia 4-6 bulan. Setelah berumur 4-6 bulan, bayi diberi makanan pendamping/padat yang benar dan tepat. sedangkan ASI tetap diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih. Pemberian makanan untuk bayi ideal seperti ini dapat dicapai dengan cara menciptakan pengertian serta dukungan dari lingkungan sehingga ibu-ibu dapat menyusui secara eksklusif".
Pada tahun 1999, setelah pengalaman selama 9 tahun, UNICEF memberikan klarifikasi tentang rekomendasi jangka waktu pemberian ASI eksklusif. Rekomendasi terbaru UNICEF bersama World Health Assembly (WHA) dan banyak negara lainnya adalah menetapkan jangka waktu pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
Terlepas dari isi rekomendasi baru UNICEF tadi, masih ada pihak yang tetap mengusulkan pemberian makanan padat sesuai dengan isi deklarasi Innocenti (1990) yaitu "hanya diberi ASI sampai bayi berusia 4-6 bulan". namun, pengetahuan terahir tentang efek negatif pemberian makanan padat yang terlalu dini telah cukup menunjang pembaharuan definisi ASI ekslusif menjadi "ASI saja sampai usia sekitar 6 bulan".

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI ASI EKSKLUSIF
Yang dimaksud dengan ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah: bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 6 bulan, dan setelah 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun.
Pemberian makanan padat/tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Selain itu, tidak ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian makanan padat/tambahan pada usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan. bahkan sebaliknya, hal ini akan mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya.

2.2. LANGKAH-LANGKAH MEMULAI DAN MENCAPAI ASI EKSKLUSIF
WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk memulai dan mencapai ASI eksklusif
  • Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran
  • Menyusui secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau minuman lain, bahkan air putih sekalipun.
  • Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi mau, siang dan malam.
  • Tidak menggunakan botol susu.
  • Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, disaat tidak bersama anak.
  • Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang.


2.3. MANFAAT ASI BAGI BAYI,IBU,KELUARGA,MASYARAKAT DAN NEGARA
       Untuk Bayi:
  1. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
  2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
  3. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
  4. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.
  5. Komposisi ASI ideal untuk bayi.
  6. Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit dan alergi
  7. Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio, antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI
  8. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
  9. ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas
  10. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.
  11. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.
  12. Bayi premature lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
  13. Beberapa penyakit lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease, dan Ulcerative Colitis.
  14. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.
  15. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain.

Untuk Ibu:

  1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
  2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
  3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
  4. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dsb
  5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
  6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya
  7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril
  8. Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional
  9. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.


Untuk Keluarga:

  1. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu, kayu bakar atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
  2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
  3. Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi dari ASI eksklusif.
  4. Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
  5. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.
  6. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air panas, dll.

Untuk Masyarakat dan Negara:

  1. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lain untuk persiapannya.
  2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
  3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.
  4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
  5. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.
  6. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.

2.4. DAMPAK MAKANAN  PENDAMPING ASI

1. Dampak MPASI sebelum bayi berusia 6 bulan
    Tidak ada untungnya memberikan makanan pengganti ASI sebelum enam bulan - selain kelebihan berat badan yang tidak perlu. Malahan, bisa jadi MPASI tersebut memicu alergi pada bayi, gangguan pencernaan, atau obesitas.
2. Dampak MPASI sesudah bayi berusia 6 bulan
    Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI :
  • Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.
  • Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.
  • Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan. Saat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
  • Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASI terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl.

2.5. WAKTU MENYUSUI

Pada awalnya, bayi akan disusui sekitar setiap dua sampai tiga jam. Pada masa awal ini, bayi menghisap selama lima sampai dua puluh menit pada setiap payudara, bisa lebih cepat atau lebih lama tergantung keinginan bayi. Bayi anda mungkin hanya ingin menyusu pada satu payudara dan setelah itu tertidur. Tidak apa apa - waktu menyusui berikutnya, sodorkan payudara yang satu lagi. Gunakan peniti di BH untuk mengingat payudara mana yang terakhir. Jika bayi anda ingin menyusui dari dua payudara, berikanlah.
“Tidak usah dijadwal, turutilah kapanpun bayi meminta minum.”
Perlu diingat, lambung bayi yang baru lahir itu kecil sekali. Karena itu mereka meminum ASI sedikit sedikit, dan sering (karena ASI sangat mudah dicerna dan diserap). Karena itu, biarkanlah bayi mengatur kapan mereka mau ASI. Tidak ada kata “jarak antar minum terlalu sebentar”, karena saat bayi mengatur asupan ASI mereka, payudara akan mengatur produksi ASI secara otomatis. Jarak antar minum setidaknya 45 menit adalah cukup normal saja untuk bayi yang baru lahir.
Lambat laun, jarak antar minum ini akan bertambah jarang dengan tumbuhnya bayi, hingga 2-3 jam sekali. Namun, sewaktu waktu, ada saatnya bayi mengalami lonjakan pertumbuhan (growth spurts), selama kira-kira 2-3 hari. Growth spurts itu seringkali terjadi umur 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan. Saat itu, bayi akan membutuhkan lebih banyak susu dari sebelumnya, sehingga dia akan meminta ASI lebih sering bahkan setiap setengah jam, selama 2-3 hari itu. Tidak apa apa, turuti saja kemauan bayi itu seberapa seringnya pun, karena payudara anda akan beradaptasi dengan membuat ASI lebih banyak lagi. Setelah beberapa hari, jarak antar menyusui akan menjadi lebih jarang kembali. Intinya, kalau nangis, sodorkan payudara!

 

2.6. PROSEDUR UNTUK MENGHINDARI ASI SEDIKIT

Teorinya, ASI itu akan semakin banyak mengalir apabila payudara semakin sering dihisap oleh bayi.. Karena itu, kiat sederhana yang perlu diikuti demi berhasilnya ASI eksklusif adalah: Sodorkan payudara setiap kali bayi menangis.
Minggu-minggu pertama melahirkan,di tetapkan prosedur standar sebagai berikut, untuk menanggapi jika bayi menangis :
1.      Sodorkan payudara
2.      Jika tidak berhasil menenangkan bayi, periksa popoknya
3.      Jika tidak berhasil juga, gendong bayi sambil tepuk tepuk atau tengkurapkan bayi sambil tepuk tepuk
4.      Jika tidak berhasil juga, kembali ke langkah 1
Ingat, produksi ASI akan banyak jika payudara banyak dihisap.
Karena itu, prinsip yang sangat tepat “Kalau bayi menangis, sodorkanlah payudara“, dan mengikuti prosedur tiga langkah di atas. Jika prinsip dasar di atas dilakukan, kekuatiran anda boleh berkurang. Tidak perlu stress takut kurang susu jika anda membiarkan bayi anda menghisap payudara sesering yang dia mau.

2.7. JIKA TIDAK ADA ASI

Apabila karena beberapa hal ASI tidak dapat diberikan, maka :
1.      bayi dapat di susui oleh keluarga terdekat atau tetangga yang memiliki ASI.
2.      gantikan dengan susu formula secara eksklusif hingga enam bulan. Kemudian lanjutkan bersama dengan MPASI sampai dengan umur setahun. Setelah setahun susu formula tidak perlu, dan bisa diganti dengan susu sapi.
Aturan agar menunda memberikan MPASI pada anak < 6 bulan bukan hanya berlaku utk bayi yg mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed).

2.8. KESALAH PAHAMAN MENGENAI ASI EKSKLUSIF

Setelah ASI ekslusif enam bulan tersebut, bukan berarti pemberian ASI dihentikan. Seiring dengan pengenalan makanan kepada bayi, pemberian ASI tetap dilakukan, sebaiknya menyusui dua tahun menurut rekomendasi WHO.

2.9. KESALAHPAHAMAN TENTANG MPASI

·         Karena orangtua / mertua / suami / oranglain bilang begitu

Pertanyaan pertama, dari mana mereka mengetahui hal tersebut? Apakah mereka mengikuti prosedur untuk mengetahui bayi cukup ASI atau hanya sekedar ngomong? Banyak sekali alasan kenapa ortu memberikan MPASI < 6 bl. Umumnya banyak ibu yg beranggapan jika anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski tak ada relevansinya banyak yg beranggapan ini benar. Kenapa ? Karena belum sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah & memecah makanan. Kadang anak yg menangis terus dianggap sbg anak yang tidak kenyang. Padahal menangis bukan semata2 tanda ia lapar.
Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita spt ortu terdahulu bahwa anak saya tidak apa-apa dikasih makan pisang, umur 2 bl. Malah sekarng jadi orang. Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada dukungan spt alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi yg belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bl.

·         Karena dokter saya bilang begitu

Meski dokter adalah seorang profesional medis, belum tentu ia memiliki banyak pengetahuan tentang ASI. Apakah dokter memberikan basis ilmiah dalam memberi diagnosa demikian terhadap anda? Apakah dokter melakukan pemeriksaan pada bayi, seperti ditimbang, periksa dehidrasi, dsb? Diagnosa dokter yang tepat sasaran akan melihat bayinya terlebih dahulu untuk mengetahui apakah bayi cukup ASI, tetapi tidak terburu-buru menghakimi bahwa si ibu kurang ASI, apalagi terburu-buru meresepkan susu formula tanpa merujuk si ibu kepada konsultan laktasi profesional. Jika anda ragu akan keputusan dokter, anda selalu berhak untuk mencari second opinion kepada dokter atau konsultan laktasi profesional lainnya.

·         Karena bayi menangis terus

Anak yang menangis terus dianggap belum kenyang. Padahal menangis bukan semata-mata karena ia lapar. Bisa jadi dia ingin diganti popoknya, ingin sendawa, menderita kolik, atau cuma ingin digendong saja. Banyak factor.Jadi tangisan bayi bukan patokan.

·         Karena bayi baru tenang apabila sudah diberi susu formula atau MPASI

Banyak ibu yang beranggapan bahwa bayinya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meskipun tidak ada relevansinya banyak yang beranggapan hal ini benar. Padahal, karena belum sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah & memecah makanan.
Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita khususnya dari generasi terdahulu yang belum tentu benar. Misalnya, ada orang tua bercerita bahwa ia sudah memberi makan bayinya pisang sejak umur 2 bulan dan tidak menimbulkan masalah apapun. Alasan lain, misalnya tekanan dari lingkungan dan tidak adanya dukungan, juga gencarnya iklan makanan tambahan bayi yg belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bulan.
Bayi kelihatan lebih kenyang apabila diberi susu formula atau MPASI karena makanan tersebut lebih sulit dicerna oleh bayi. ASI memang lebih mudah dicerna, dan kapasitas lambung bayi kecil sekali, sehingga bayi yang diberi ASI ekslusif akan lebih sering menyusu daripada bayi yang diberi susu formula atau MPASI.

·         Karena bayi sering sekali meminta ASI, tetapi jika diberi susu formula atau MPASI dia tidak meminta lagi

Bahwa susu formula dan MPASI lebih sulit dicerna. Tidak ada patokan seberapa sering bayi meminum ASI, malah sangat baik apabila diberikan secara demand feeding (kapanpun bayi mau).

·         Karena payudara saya tidak mengeluarkan ASI jika dipencet

Sekali lagi, lihatlah perkembangan bayi dahulu, apakah ia menerima cukup ASI. Jika bayi baik-baik saja meski ASI tidak keluar waktu payudara dipencet, tidak apa-apa. Tetapi jika ada tanda-tanda yang kurang meyakinkan dari bayi anda, atau apabila anda ragu, jangan sungkan mencari bantuan profesional untuk ASI.

·         Karena berat badan (BB) bayi tidak bertambah dari BB saat lahir

Lihatlah perkembangan bayi, apabila BB bayi sejak hari ke-4 tidak bertambah dan bayi sering rewel. Kemungkinan bayi anda mengalami gagal ASI. Pergilah segera dengan membawa bayi anda ke klinik laktasi terdekat untuk mendapatkan konsultasi manajemen laktasi.

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pemberian ASI secara eksklusif diberikan dalam jangka waktu setidaknya selama 6 bulan, dan setelah 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun. Pemberian makanan padat/tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi.

3.2. SARAN
Seharusnya setiap ibu,dapat memberikn ASI eksklusif pada bayinya agar ibu dan bayinya  menjadi sehat serta melahirkan generasi-generasi yang cerdas bagi bangsa. Dan bagi tenaga medis, sepatutnyalah memahami pentingnya ASI, yang kemudian dapat mempromosikannya kepada masyarakat khususnya ibu-ibu sebelum dan salama masa menyusui.














RESPON ORANG TUA TERHADAP BBL YAITU BOUNDING ATTACHMENT DAN SIBLING RIVALRY


FITRIYANI
909312910106.018
DIII.KEBIDANAN
STIK AVICENA KENDARI


1. Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir

Kelahiran anggota keluarga baru dalam sebuah keluaga merupakan satu hal yang membawa perubahan terhadap anggota keluarga lainnya. Mereka beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap bayi yang baru dilahirkan. Berbagai perasaan dan tingkah laku mengalami perubahan, ada yang makin bahagia dengan kehadiran bayi namun tidak sedikit juga yang mengingkarinya. Sikap dan perasaan anggota keluarga tersebut akan membawa pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi itu nantinya. Akan tetapi sebelum menghadapi respon terhadap bayi baru lahir, orang tua akan melalui suatu proses untuk menjadi orang tua.
Kelahiran adalah sebuah momen yang dapat membentuk suatu ikatan antara ibu dan bayinya. Pada saat bayi dilahirkan adalah saat yang sangat menakjubkan bagi seorang ibu ketika ia dapat melihat, memegang dan memberikan ASI pada bayinya untuk pertama kali. Dana masa tenang setelah melahirkan disaat ibu merasa rileks, memberikan peluang ideal untuk memulai pembentukan ikatan batin. Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak misalnya bayi dapat mencium,. Merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sangat sensitive terhadapt suhu dan sentuhan dan selama satu jam pertama setelah melahirkan mereka sangat waspada dan siap untuk mempelajari dunia baru mereka.
Jika tidak ada komplikasi yang serius setelah bayi lahir dapat langsug diletakkan di atas perut ibu , kontak segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya telah terjadi sejak masa kehamilan dan pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai tenaga kesehatan dapat memfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak dan interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi.

Respon Positif
Respon positif dapat ditunjukkan dengan:
1)         Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan bahagia.
2)         Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik.
3)         Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi.
4)         Perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayi.

Respon Negatif
Respon negatif dapat ditunjukkan dengan:
1)         Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin yang tidak sesuai keinginan.
2)         Kurang berbahagia karena kegagalan KB.
3)         Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa kurang mendapat perhatian.
4)         Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran dalam membina keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya.
5)         Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.
6)         Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga.
7)         Perilaku orang tua yang dapat mempengaruhi ikatan kasih sayang antara orang tua terhadap bayi baru lahir, terbagi menjadi:
ü Perilaku memfasilitasi.
ü Perilaku penghambat.

2.      Bounding Attachment

Definisi Bounding Attachment
Bonding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antar ibu, ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih.
1)      Klause dan Kennel (1983): interaksi orang tua dan bayi secara nyata, baik fisik, emosi, maupun sensori pada beberapa menit dan jam pertama segera bayi setelah lahir.
2)      Nelson (1986), bounding: dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ikatan yang terjalin antara individu yang meliputi pencurahan perhatian; yaitu hubungan emosi dan fisik yang akrab.
3)      Saxton dan Pelikan (1996), bounding: adalah suatu langkah untuk mengunkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir; attachment: adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.
4)      Bennet dan Brown (1999), bounding:  terjadinya hubungan antara orang tua dan bayi sejak awal kehidupan, attachment: pencurahan kasih sayang di antara individu.
5)      Brozeton (dalam Bobak, 1995): permulaan saling mengikat antara orang-orang seperti antara orang tua dan anak pada pertemuan pertama.
6)      Parmi (2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling merespon antara orang tua dan bayi lahir.
7)      Perry (2002), bounding: proses pembentukan attachment atau membangun ikatan; attachment: suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
8)      Subroto (cit Lestari, 2002): sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi.
9)      Maternal dan Neonatal Health: adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post partum.
10)  Harfiah, bounding: ikatan; attachment: sentuhan.

Bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.

Tahap-Tahap Bounding Attachment
1)      Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
2)      Bounding (keterikatan)
3)      Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain.
Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan.

Prinsip-Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment
1)         Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).
2)         Sentuhan orang tua pertama kali.
3)         Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua ke anak.
4)         Kesehatan emosional orang tua.
5)         Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan.
6)         Persiapan PNC sebelumnya.
7)         Adaptasi.
8)         Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak.
9)         Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.
10)     Fasilitas untuk kontak lebih lama.
11)     Penekanan pada hal-hal positif.
12)     Perawat maternitas khusus (bidan).
13)     Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan sosial dari keluarga, teman dan pasangan.
14)     Informasi bertahap mengenai bounding attachment.

Keuntungan Bounding Attachment
1)         Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.
2)         Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.

Hambatan Bounding Attachment
1)         Kurangnya support sistem.
2)         Ibu dengan resiko (ibu sakit).
3)         Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik).
4)         Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:
v  Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
v  Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
Selain itu tangisan bayi mendatangkan respon sentuhan ibu untuk bayinya dan berbicara dengan nada yang lebih tinggi, suara yang lembut, dan menenangkan. Kontak awal antara ibu dan bayinya harus sudah terjadi di kamar bersalin, dan kesempatan untuk memperluas kontak intim harus diberikan dalam jam-jam pertama sesudah lahir. Ikatan antara bayi dan ibu yang tertunda atau abnormal terjadi karena prematuritas, bayi atau ibu sakit cacat lahir, atau stres keluarga, dapat membahayakan perkembangan bayi dan kemampuan ibu untuk mengurus bayinya. The National Childbirth Trust, Belinda Philips mengatakan, keterkaitan antara ibu dan bayi adalah sangat penting dan respon dari bayi ketika menangis menjadi pelengkap naluri keibuan.
v  Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
v  Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
v  Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
v  Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
v  Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.
v  Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek sucking dengan segera. menurut Klaus, Kennel (1999), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini:
ü  Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
ü  Reflek menghisap dilakukan dini
ü  Pembentuk kekebalan aktif dimulai
ü  Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak

Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :
Ø  Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.

Ø  Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.

Ø  Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.

Ø  Kedekatan orang tua ke anak
Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.

Ø  Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat dibanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat kritis dalam proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik.
Namun demikian peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga dibutuhkan dalam perkembangan psikologis anak yang baik nantinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran menjadi seorang ayah, diantaranya :
1)      Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa bangga karena dia akan mempunyai keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah.
2)      Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh :
o    cemas akan biaya persalinan dan perawatan bayinya kelak
o    kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya, antara lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana perawatan bayi dan bagaimana nasibnya kelak, dan lain sebagainya.
o    Gelisah tentang kemampuan merawat dan mendidik anaknya (pesimis akan
keberhasilannya sebagai seorang ayah)
o    Harapan orang tua tidak sesuai dengan kenyataan, khususnya maasalah jenis kelamin.

Standardisasi cara mengevaluasi interaksi orang tua – bayi telah dikemukakan oleh Gray dan asosiasinya pada tahun 1975.Terdiri dari tiga observasi yang dibuat di ruang bersalin selama dan segera setelah bayi lahir dan kembali selama dua samapi tiga hari periode post partum. Nilai 1-4 diberikan dalam setiap observasi dan nilai tersebut dijumlahkan dalam setiap periode. Interaksi yang sangat positif akan memberikan nilai 10 sampai 12 untuk setiap periode. Interaksi sangat negatif akan memberikan skor 3-6. Konseling tindak lajut bagi orang tua dengan skor yang rendah merupakan indikasi untuk mencegah penyalahgunaan akan dan megajarkan cara pengasuhan anak.

Unsur keibuan berupa macam-macam emosi keibuan terhadap bayinya yang baru lahir itu secara keseluruhan dapat dibagi dalam empat komponen pokok, yaitu:
v  Altruisme ( mendahulukan kepentingan orang lain, ada perasaan cinta terhadap manusia lain )
v  Kelembutan
v  Kasih saying
v  Aktivitas

Faktor yang mempengaruhi sikap orang tua terhadap bayi,diantaranya:
v  Persaingan tugas sebagai orang tua
Orangtua yang sudah berpengalaman merawat anak-anaknya yang terdahulu, dengan mengikuti kursus-kursus yang diberikan dalam klinik sebelum kelahiran atau pernah menjaga anak tetangga, lebih yakin dalam melaksanakan peran orangtua daripada mereka yang tidak mempunyai pengalaman seperti itu.

v  Pengalaman melahirkan
Sikap ibu pada bayi akan lebih menyenangkan kalau pengalaman melahirkan relative lebih mudah daripada pengalaman melahirkan yang lama, sukar dan disertai komplikasi fisik.Sikap ayah juga dipengaruhi oleh pengalaman melahirkan dari istrinya.

v  Kondisi fisik ibu setelah melahirkan
Semakin cepat kesehatan ibu pulih setelah melahirkan, semakin menyenangkan sikapnya terhadap bayi dan semakin yakin ia pada kemampuan untuk melaksanakan peran ibu secara memuaskan.

v  Cemas tentang biaya
Kalau terjadi komplikasi pada persalinan, seperti pembedahan caecar, kelahiran belum cukup umur yang memerlukan perawatan khusus dan harus lebih lama dirumah sakit, atau adanya cacat bawaan atau cacat yang tampak pada waktu dilahirkan, maka sikap orangtua akan dibayangi kecemasan mengenai biaya yang tidak terduga.

v  Cacat
Kalau ternyata Bayi menderita cacat,sikap orangtua akan diwarnai oleh kekecewaan, kegelisahan, tentang normal atau tidaknya bayi dimasa mendatang dan tentang biaya tambahan yang diakibatkan kecacatan itu.

v  Penyesuaian diri bayi pasca natal
Semakin cepat dan semakin banyak penyesuaian diri bayi pada lingkungan pascanatal maka sikap orangtua akan semakin menyengkan.

v  Tangisan Bayi
Bayi yang terus menangis dan tanpa disertai sebab-sebab yang jelas akan mendorong berkembangnya sikap-sikap yang kurang menyenangkan tidak saja pada orangtua tetapi juga pada semua anggota keluarga.

v  Kebencian orang tua terhadap perawatan, privasi, dan biaya pengeluaran
Kalau orangtua menghadapi kenyataan bahwa perawatan bayi menuntut lebih banyak pekerjaan, menimbulkan kekurangan dan harus mengeluarkan biaya lebih banyak daripada yang dibayangkan sebelumnya.Sikap mereka pada bayi akan kurang menyenangkan dibandingkan dengan kalau mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi yang biasanya dihadapi orangtua.

v  Gelisah tentang kenormalan bayi
Kalau bayi harus tinggal lebih lama dirumah sakit daripada biasanya karena belum cukup umur, karena adanya cacat atau karena kesulitan dalam penyesuaian pascanatal, orangtua tidak hanya gelisah tentang kenormalan bayinya tetapi juga mengenai kemampuan mereka untuk merawatnaya setelah meninggalkan rumah sakit.

v  Gelisah tentang kelangsungan hidup bayi
Kalau Bayi harus lebih lama tinggal dirumah sakit daripada biasanya dan harus diberi perhatian khusus, orangtua menjadi gelisah tentang kelangsungan hidup bayi.kalau bayi berhasil hidup, orangtua cenderung sangat melindungi

3.      Sibling rivalry

Sibling rivalry adalah persaingan antara saudara kandung dalam memperebutkan perhatian dan kasih sayang orangtua. Sibling rivalry menjadi fenomena tersendiri, karena sejatinya kita adalah mahkluk sosial yang menuntut manusia hidup berkelompok dan bermasyarakat.
Meskipun ruang lingkupnya kecil, keluarga adalah kumpulan orang, persaingan antara saudara kandung otomatis tidak bisa di hindarkan, baik positif ataupun negatif.
Persaingan adalah sesuatu yang alamiah, bagi anak-anak ini semacam permainan, sedangkan bermain adalah proses pembelajaran anak tentang kehidupan. Sibling rivallry menjadi momen untuk mempelajari kebersamaan, keadilan, kelapangan hati untuk memaafkan.
            Definisi Sibling Rivalry
1.      Kamus kedokteran Dorland (Suherni, 2008): sibling (anglo-saxon sib dan ling bentuk kecil) anak-anak dari orang tua yang sama, seorang saudara laki-laki atu perempuan. Disebut juga sib. Rivalry keadaan kompetisi atau antagonisme. Sibling rivalry adalah kompetisi antara saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan perhatian dari satu kedua orang tuanya, atau untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih.
2.      Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan dan pertengkaran antara saudara laki-laki dan saudara perempuan. Hal ini terjadi pada semua orang tua yang mempunyai dua anak atau lebih.

            Sibling rivalry atau perselisihan yang terjadi pada anak-anak tersebut adalah hal yang biasa bagi anak-anak usia antara 5-11 tahun. Bahkan kurang dari 5 tahun pun sudah sangat mudah terjadi sibling rivalry itu. Istilah ahli psikologi hubungan antar anak-anak seusia seperti itu bersifat ambivalent dengan love hate relationship.

Penyebab Sibling Rivalry
Banyak faktor yang menyebabkan sibling rivalry, antara lain:
1.         Masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi mereka, sehingga ingin menunjukkan pada saudara mereka.
2.         Anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan mau mendengarkan dari orang tua mereka.
3.         Anak-anak merasa hubungan dengan orang tua mereka terancam oleh kedatangan anggota keluarga baru/ bayi.
4.         Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian terhadap satu sama lain.
5.         Anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih sehingga memulai pertengkaran.
6.         Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk mendapatkan perhatian atau memulai permainan dengan saudara mereka.
7.         Dinamika keluarga dalam memainkan peran.
8.         Pemikiran orang tua tentang agresi dan pertengkaran anak yang berlebihan dalam keluarga adalah normal.
9.         Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul bersama dengan anggota keluarga.
10.     Orang tua mengalami stres dalam menjalani kehidupannya.
11.     Anak-anak mengalami stres dalam kehidupannya.
12.     Cara orang tua memperlakukan anak dan menangani konflik yang terjadi pada mereka.

Segi Positif Sibling Rivalry
Meskipun sibling rivalry mempunyai pengertian yang negatif tetapi ada segi positifnya, antara lain:
1.      Mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan beberapa keterampilan penting.
2.      Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi.
3.      Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif.
Oleh karena itu agar segi positif tersebut dapat dicapai, maka orang tua harus menjadi fasilitator.
Faktor Pemicu Sibling Rivalry
Internal :
§  Sifat egois yang biasanya ada pada setiap anak, seiring pertambahan umur, kadar egois anak akan berubah.
§  Perbedaan umur, lebih dekat atau jauh.

External :
§  Kurang diistemewakan orang tua
1)      Jangan pernah membanding-bandingkan anak, wah itu susah ya moms, kadang-kadang kita tidak sadar dengan ucapan sendiri apalagi kalo lagi emosi wah susah nih.
2)      sesekali dekap dan ciumlah anak-anak.
3)      Terapkanlah prinsip yang kepada si anak hukuman yang akan di terima kalau si anak melanggar aturan.
4)      temukanlah keistimewaan anak

Mengatasi Sibling Rivalry
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain:
1.      Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
2.      Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
3.      Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
4.      Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.
5.      Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.
6.      Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.
7.      Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.
8.      Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
9.      Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.
10.  Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.
11.  Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.
12.  Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.
13.  Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
14.  Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus.

Adaptasi Kakak Sesuai Tahapan Perkembangan
Respon kanak-kanak atas kelahiran seorang bayi laki-laki atau perempuan bergantung kepada umur dan tingkat perkembangan. Biasanya anak-anak kurang sadar akan adanya kehadiran anggota baru, sehingga menimbulkan persaingan dan perasaan takut kehilangan kasih sayang orang tua. Tingkah laku negatif dapat muncul dan merupakan petunjuk derajat stres pada anak-anak ini.
Tingkah laku ini antara lain berupa:
1.      Masalah tidur.
2.      Peningkatan upaya menarik perhatian orang tua maupun anggota keluarga lain.
3.      Kembali ke pola tingkah laku kekanak-kanakan seperti: ngompol dan menghisap jempol.

Batita (Bawah Tiga Tahun)
Pada tahapan perkembangan ini, yang termasuk batita (bawah tiga tahun) ini adalah usia 1-2 tahun.
Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini antara lain:
1.      Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa minggu sebelum kelahiran.
2.      Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak batitanya dengan menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota baru.
3.      Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang ditunjukkan oleh anaknya.
4.      Memperkuat kasih sayang terhadap anaknnya.

Anak yang Lebih Tua
Tahap perkembangan pada anak yang lebih tua, dikategorikan pada umur 3-12 tahun. Pada anak seusia ini jauh lebih sadar akan perubahan-perubahan tubuh ibunya dan mungkin menyadari akan kelahiran bayi. Anak akan memberikan perhatian terhadap perkembangan adiknya. Terdapat pula, kelas-kelas yang mempersiapkan mereka sebagai kakak sehingga dapat mengasuh adiknya.

Remaja
Respon para remaja juga bergantung kepada tingkat perkembangan mereka. Ada remaja yang merasa senang dengan kehadiran angggota baru, tetapi ada juga yang larut dalam perkembangan mereka sendiri. Adaptasi yang ditunjukkan para remaja yang menghadapi kehadiran anggota baru dalam keluarganya, misalnya:
1.      Berkurangnya ikatan kepada orang tua.
2.      Remaja menghadapi perkembangan seks mereka sendiri.
3.      Ketidakpedulian terhadap kehamilan kecuali bila mengganggu kegiatan mereka sendiri.
4.      Keterlibatan dan ingin membantu dengan persiapan untuk bayi.

Solusi
§  Didik anak dengan cinta
§  evalusi diri moms
§  perbaiki cara komunikasi dengan anak
§  Mencintai dengan adil

Peran Bidan
Peran bidan dalam mengatasi sibling rivalry, antara lain:
1.      Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.
2.      Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.